Saturday, December 09, 2006

Desember...

Musim hujan tlah tiba... Bandung terasa dingin lagi..brrrrrr...satu hal lagi rutinitas di musim hujan gini. Kejar2an ama jemuran :) Gimana enggak, klo udah musim hujan gini sang mentari malu2 menampakkan diri. Paling banter nongol sampe jam 12. Setelah itu dari mendung, hujan gerimis, deras ato terang-hujan-terang-hujan lagi-dst.

Tak terasa, Rafiku sudah hampir 10 bulan sekarang. Hari-hari bersamanya selalu terasa indah. Bahkan saat capek sekalipun, senyumnya akan menghapus segala penat dan kesal di hati. Tingkahnya yang lucu, sinar mata yang penuh keingintahuan akan segala hal, gaya manja klo lagi pengen nen, tertawa terpingkal-pingkal saat bermain dengan ayahnya...

Alhamdulillah...syukurku padaMu ya Allah karena tlah memberi kepercayaan kepada kami ini tuk merawat Rafi.

Tuesday, November 07, 2006

Happy Birthday Bro

Belum lama ini 3 adikku berulang tahun dalam waktu yang berdekatan. Ketiganya punya zodiak yang sama yaitu Scorpio. Btw, adikku laki-laki semua. Baik itu adik kandung (3 orang) maupun adik ipar (3 orang juga). Suami dan diriku sama-sama anak sulung. So, aku nggak punya saudara perempuan. Anak pertama kami juga laki-laki. Praktis, aku perempuan sendiri diantara 8 lelaki :). Asyik...banyak bodyguard :D

Oke, balik lagi ke topik... ketiga adikku yang berulang tahun itu...
  1. Riko alias Acip tanggal 29 Oktober
  2. Basir ato Antok tanggal 31 Oktober
  3. Saiful tanggal 4 November

Sebagai kadonya aku bikin black forest :) ini dia nih...



Sebenernya sih udah lama pengen bikin. Waktu kemarin mo lebaran udah beli bahannya, tapi karena sepi di rumah cuma bertiga jadi ditunda bikinnya. Waktu ada acara buka bareng bulan lalu pernah bikin cake ini tapi cuma kebagian dikit dan uenak :) jadi pengen bikin lagi.

Foto-foto black forest yang masih utuh ada di Arif, belum sempat dicopy. Ceritanya tadi pagi udah siapin kamera untuk foto cake ini. Eh, tau-tau kamera yang di atas meja raib entah kemana saat ditinggal mandiin Rafi. Usut punya usut Riko juga nggak ada. Jadi asumsi kamera ada di dia. Udah manyun aja tuh diriku karena keinginan hati mo pasang foto black forest itu nggak jadi. Sementara Esda sudah nggak sabar mau makan cakenya. Ya sudahlah akhirnya kurelakan juga cake itu dipotong setelah difoto pakai HP Arif. Riko baru pulang sore hari dan black forest yang tersisa tinggal sepotong itu.

Sunday, October 29, 2006

Jaga Lisan

Fiuh... teori memang mudah dikatakan. Tapi pada saat mengalami hal yang bersangkutan teori itu entah hilang kemana.

Beberapa saat tadi aku buka pesan yang sebenarnya dikirim ke aku 3 minggu yang lalu. Tapi aku baru tau dan membuka pesan itu tadi.

Ups, ternyata teman yang mengirim pesan padaku itu keberatan dengan salah satu komentarku mengenai dia. Padahal komentar itu adalah candaku untuknya. Well, lain kepala memang bisa lain pula tanggapannya. Kenal lama bukan jaminan juga untuk bisa menyamakan isi kepala :)

Dalam canda, kadang bisa keterusan...
Dalam marah, kadang ingin mengeluarkan segala kejengkelan dan kekecewaan...
Dalam chating, kadang muncul komentar yang ga penting...
dan itu bisa saja melukai hati orang lain

Tulisan ini adalah pengingat kepada diri sendiri untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata. Lebih berhati-hati dalam menjaga lisan dari melukai orang lain. Entah disengaja maupun tidak...
Untuk semua teman yang pernah tersakiti oleh lisan ini, mohon maaf yang sedalam-dalamnya ya... Maafkan diriku ini...

Saturday, October 21, 2006

Bulan Madu Nih :D

Hari ini Riko mudik ke Jambi naik bus. Kru Suteki juga bakalan mudik semua. Udah deh... penghuni rumah tinggal aku, suamiku dan Rafi. Di rumah yang biasa rame ini sekarang hanya akan ditinggali kami bertiga. Syukurlah ada Rafi yang ceria berceloteh dan tertawa sehingga suasana rumah tidak lengang.

Well, lebaran kali ini akan berbeda karena kami merayakannya jauh dari orang tua. Bukannya tidak ingin pulang bersilaturahim.... tapi apa daya.

Tanggal 15 Oktober 2006 yang lalu kami sudah senang membayangkan sebentar lagi sampai di rumah Jambi. Tiket yang sudah dibeli sebulan sebelumnya, dapat harga yang masih murah. Alangkah senangnya...

Tapi Allah punya Kuasa dan Rencana tersendiri. Setelah menunggu selama 6 jam akhirnya kami naik pesawat. Pukul 14.15 pesawat sampai di Jambi namun kabut asap cukup tebal. Beberapa kali pesawat mencoba landing sehingga bagi para penjemput cukup menggemaskan melihat pesawat yang berputar-putar di atas bandara. Namun akhirnya pilot memutuskan kembali ke Cengkareng karena khawatir akan keselamatan penumpang. Jadi hari itu kami berwisata udara menengok kabut asap di Jambi, GRATIS. Uang tiket dikembalikan dari maskapai penerbangan. Kangen kami harus cukup terobati dengan melihat pemandangan kota Jambi yang diselimuti asap dari atas pesawat. Dan sanak keluarga yang telah menantikan kedatangan kami(terutama kedatangan Rafi sih..) dan sudah bolak-balik jemput ke bandara sampe 3 kali harus merelakan kami yang tidak sampai menginjakkan kaki di Jambi.

Klo pulang ke Semarang, kami lebih nyaman naik kereta api karena bawa Rafi yang masih 8 bulan dan kaki suamiku termasuk panjang. Sedangkan kereta api dari Bandung ke Semarang hanya ada satu, tiket sampe dengan lebaran sudah habis sejak sebulan lalu.

Jadi, tahun ini kami akan merasakan berlebaran di Bandung. Jika sempat, pengen masak opor untuk suamiku biar berasa lebaran biarpun jauh dari ortu. Semoga saja bisa. Mengingat ga ada yang bantuin beres-beres rumah, ngurus Rafi, cuci baju, dsb.. tapi sedih juga klo ga ada makanan sementara warung-warung sudah mulai tutup. Sementara ini gas sedang habis. Tadi pagi sudah coba mau isi gas tapi tokonya pada tutup... hiks... Syukurlah masih ada koneksi internet 24 jam. Semoga ga mati lampu saat lebaran nanti. Bisa-bisa malah jadi nyepi ntar... :(

Friday, October 20, 2006

I'm Back

Hi...I'm Back.. (narsis banget yak, kayak pada nungguin aja...)
Baru sempat ngisi blog nih. Oya, sudah di penghujung bulan Ramadhan nih. Ga ada salahnya untuk mengucapkan permohonan maaf kepada temen2 semua. Semoga Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Semoga latihan di bulan Ramadhan ini bisa mewarnai 11 bulan lainnya. Dan semoga masih bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan.

Awal bulan September kemarin aku pulang ke Semarang cuma ditemani Rafi. Agak nekat sih... pertimbangannya karena perjalanan malam jadi Rafi bobo. Alhamdulillah Rafi nggak rewel, dia tidur hampir sepanjang perjalanan. Sesekali dia bangun untuk nenen, so... diriku yang nggak bisa tidur :)

Tapi semua capek itu hilang sudah ketika sampai di rumah. Setidaknya kangenku terobati sudah. Kehadiran Rafi di rumah biarpun cuma 9 hari juga membawa suasana ceria di rumah. Keceriaan yang lama hilang setelah Bapak meninggalkan rumah ini.. :(

Pulang dari Semarang suamiku ngajakin nonton 24. Udah deh, malam-malam berlalu dengan Jack Bauer :)

Sunday, August 27, 2006

Brownis Percobaan


Setelah beli oven dan kawan-kawan... Suamiku sudah mulai gencar melancarkan pertanyaan kapan bikin kue? ayo dong dicobain ovennya...

Akhirnya hari selasa itu biarpun udah sore dengan ditemani suamiku aku belanja bahan2 untuk kue. Aku memilih brownis sebagai kue pertamaku. Secara brownis adalah kue bantat, jadi nggak akan masalah jika kue yang dihasilkan nantinya akan jadi bantat. Beli bahan kue di Borma, jadilah bahan seadanya yang dibeli. Nyari butter ama gula kastor nggak ada. Jadi beli gula pasir biasa dan margarin.

Sampai di rumah ada Arum (istri Devid) yang bantuin. Karena Ayah yang minta Bunda untuk bikin kue jadi Ayah bersedia jaga Rafi. Setelah timbang menimbang, campur bahan2, masukin adonan ke loyang, oke deh masuk ke loyang. Tapi karena udah malam Arum pulang nggak nungguin kuenya matang.

Setelah aroma harum semerbak sampai ke hidung, kubuka oven, tes tusuk, rupanya kue percobaan pertamaku sudah jadi. Oke... kita cicip... hmmm... not bad :) (sayang fotonya di kamera Devid belum diambil). Penampakannya sih nggak terlalu bagus karena aku pake loyang persegi biasa, belum punya loyang untuk brownis. Jadi ya terlihat tipis brownisnya. Tapi enak kok...

Ups... rupanya jagoan kecilku sudah mulai protes kehilangan diriku beberapa saat. Oke my boy, saatnya tidur... Karena capek akupun ikut tidur bersama Rafi padahal sebenernya mau nyobain kue brownis lagi. Apalagi mengingat di luar masih pada melek, tapi ya sudahlah...moga saja besok masih ada.

Keesokan harinya... hehe.. ternyata dugaanku tidak meleset. Piring berisi brownis sudah berpindah ke tempat cuci piring. Itu berarti brownisku sudah ludes. Seneng sih karena kue pertamaku layak dimakan :) tapi nyariin juga....
Kata suamiku, "Habis kue bikinan Bunda enak sih..." yah... alesan... tapi seneng juga sih dibilang gitu... :))

Weekend ini suamiku minta diriku bikin kue lagi. Karena masih penasaran ama brownis kemarin maka aku pengen nyobain brownis lagi. Akhirnya janjian ama Sari dan Anna bikin kue bareng2. Lumayan ada tenaga bantuan.. Sabtu sore Anna datang ama temennya, Dita namanya. Sari datang telat. Sesuai perjanjian yang datang belakangan dapat bagian nyuci.

Akhirnya kita bikin 2 resep. Yang pertama nyobain resep dari milis NCC, yang kedua kita modif disesuaikan dengan sisa bahan yang ada. Hasilnya lebih renyah yang kedua karena telurnya aku tambahin 1 dari resep aslinya. Butternya juga lebih karena sekalian nge-habisin yang ada. Trus aku tambahin baking powder. Karena brownis yang pertama dirasa kemanisan maka gulanya dikurangi.

Jadinya ini resep yang kupakai untuk brownis kedua:
  • 160 gram Dark Cooking Chocholate (DCC)
  • 120 gram butter
  • 3 butir telur
  • 75 gram gula pasir
  • 100 gram tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
  • Chocho chip dan keju untuk toping
Cara membuat:
  1. Tim DCC bersama dengan butter, asal leleh saja jangan sampai mendidih. Sisihkan, tunggu sampai agak dingin
  2. Kocok telur dengan gula sampai gula rata
  3. Masukkan DCC dan butter yang telah dilelehkan
  4. Masukkan sedikit demi sedikit terigu yang telah dicampur dengan baking soda
  5. Tuang adonan ke dalam loyang yang telah dialasi kertas roti atau dioles margarin dan ditaburi terigu pada bagian pinggirnya
  6. Taburi chocho chip dan/atau keju yang diparut
  7. Oven dengan suhu 160 derajat selama kurleb 45 menit

Oya, ada pengalaman menarik waktu bikin brownis ini. Waktu mau ngocok telur untuk kue kedua, listrik padam. Tidak kurang akal, karena ada UPS maka cobain mixernya dicolokin ama UPS. Jadi deh iklan UPS terbaru...
listrik padam, mixer tetap jalan... :P

Otang alias Oven Tangkring


Akhirnya...
Sabtu yang lalu, tercapai juga keinginan punya oven.
Setelah liat2 kue yang cantik dan menggiurkan, jadi pengen punya oven untuk belajar bikin kue. Dan sepertinya suamiku yang lebih nggak sabar untuk segera mencicipi hasil karya istrinya ini :P (sabar ya Yah...)

Dan... sabtu kemarin waktu ada Papa disini, dapet pinjaman mobil dari Sanbe. Langsung aja waktu Papa nawarin pakai mobil, aku langsung melirik suamiku untuk pergi nyari oven. Tadinya mau pergi naik motor, tapi siang itu terasa sangat panas. Kasihan Rafi klo naik motor siang panas gitu. Lagian klo emang jadi mo beli oven bingung juga ntar bawanya gimana..

Tujuan kami adalah Jl.Kalipah Apo. Dulu aku pernah ke tempat ini waktu nyari kado pernikahan kakak kelasku, tapi aku lupa nama tempat dan jalannya. Tapi begitu liat peta bandung dan cari2 daerah sekitar itu jadi ingat. Buat ibu2 rasanya tempat ini bisa jadi alternatif belanja perabotan rumah tangga.

Sampai disana bingung juga mau beli apa karena semua barang menggiurkan... Oke, suamiku sudah memandangku untuk mengingatkan tujuan utama yang akan dibeli adalah oven (Padahal sebenarnya aku pengen beli Kukusan). Lalu aku tanya ke mas2 yang terdekat. Rupanya oven yang aku incar sedang kosong. Tadinya mo nyerah aja, soalnya setauku toko itu yang paling lengkap. Tapi aku ikuti juga saran suamiku untuk coba tanya ke toko lain.

Tanya ke toko sebelah, yang ada oven Bima. Aku nggak mau, karena yang aku incar adalah oven Hock yang ada pengukur panasnya karena aku amatir dalam hal bikin kue ini. Takutnya klo nanti pake oven biasa malah sering gosongnya :( Keluar dari toko itu udah ga tau lagi mau kemana. Suamiku nunjuk toko di seberang, tadinya aku nggak yakin disana ada oven. Tapi begitu nyampe di pintu ada pegawai toko itu yang lagi pegang kardus oven bertuliskan Hock :) mataku langsung berbinar... ternyata itu sudah dibeli orang. Tapi... masih ada stok di belakang. Ibu2 yang beli oven itu juga promosi klo beliau udah pake oven Hock 10 tahun dan masih bagus. Untuk kompor juga Hock yang bagus kata beliau. Hehe.. diriku juga baru tau dari rekomendasi di blog dapur yang aku kunjungi klo oven tangkring ini bagus. Harganya memang bisa 2x lipat oven yang biasa. Akhirnya aku beli oven Hock model no.4 ini yang ada tempat pembakaran arang di bagian atas oven. Harganya 150 ribu. Ada juga yang lebih besar dari ini harganya 200 ribu (tapi masih bisa ditawar).

Tadinya kupikir beli oven aja. Tapi suamiku bilang kenapa nggak sekalian mixernya biar bisa langsung dicoba bikin kue. Wohoho... ternyata ada yang bener2 nggak sabar nyobain kue bikinan Bunda :) Jadinya kami pulang dengan membawa oven, mixer, timbangan dan loyang. Makasih Hun... Bunda akan buatkan kue2 untuk Ayah...

Kemarin.. Kakek Datang..




Oya, hari kamis sampe senin (17-21 agustus) kemarin Papa ama Aldo dan Aldi (kakek dan om-nya Rafi) datang ke Bandung dari Jambi. Seneng deh Rafi dikunjungi kakek dan omnya. Sampe bengong kalo udah liat Omnya main sendiri. FYI, omnya Rafi ini masih kecil2, Aldi (9 tahun) dan Aldo (11 tahun).

Kalau malem omnya maunya bobo' ama Rafi. Jadi sementara Ayah tidur di luar untuk beberapa malam. Aldo dan Aldi maunya bobo' di sebelah Rafi... yang mengkhawatirkan adalah Aldo karena biarpun baru 11 tahun beratnya sama dengan diriku (mungkin lebih..:p) Diriku saja kalau ketimpa kakinya terasa berat. Jadi setelah Aldo dan Aldi tidur segera saja memindahkan Rafi ke posisi aman dijauhkan dari jangkauan omnya. Hehe.. lucu juga mengingat waktu jumat malam, diriku sedang menelpon rumah semarang, dan begitu selesai telp nengok ke kamar Rafiku sudah tidur sendiri diapit oleh om Aldo dan om Aldi yang juga tertidur.

Well... ternyata masalah tidak hanya posisi... biarpun mereka anak2, ato justru karena mereka masih anak2 ya? kalau udah tidur gerakannya bisa kemana-mana. So... alhasil kasur kami tidak muat jika harus dihuni 4 orang. Diriku tidak mungkin tidur di luar dan membiarkan Rafi tidur bersama omnya tanpa pengawasan, Rafi juga tidak mungkin tidur di luar. Jadi mesti memilih Aldo ato Aldi yang bobo di luar. Berhubung Aldo berat banget untuk digendong, jadi pilihan jatuh ke Aldi untuk bobo bersama abangnya.

Beberapa hari mengasuh 3 anak cukup membuat diriku kewalahan. Belum kebayang deh klo tiba saatnya nanti aku sendiri punya 3 anak ato lebih. Sepertinya mesti punya asisten nih... Kemarin juga untuk beberapa hari minta bantuan sama mbak Eti yang rajin. Syukurlah ada beliau, jadi diriku tidak dipusingkan dengan urusan bersih2 rumah. Malahan rumah jadi lebih bersih dari biasanya. Andaikan mbak Eti bisa setiap hari menemani diriku, rasanya emang bener2 bisa jadi pengobat hati dan punggung :)

NUMB3RS

Fiuh... banyak hal yang mau diposting tapi internet down. Dan setelah hampir 2 hari nggak bisa nge-net koneksinya lemoooooot abis bis bis... Untunglah ada DVD NUMB3RS. Keren euy... di Indonesia ada yang sekeren FBI nggak ya? apalagi pakai math untuk solving problemnya... biarpun teori2 yang dipakai nggak terjangkau ama akalku ini, sok ngerti ajalah. yang penting masalah beres.

Tuesday, August 15, 2006

Masak?

Belakangan ini, sekitar semingguan aku sering buka-buka dapur orang. Bukannya ember :) gosip sana sini, tapi buka blog dapur beberapa ibu-ibu. Dan akhirnya... aku gabung dengan milis yang berhubungan dengan masak- memasak. Ada natural cooking club dan dapur bunda. Setelah itu, walking blog terus berlanjut... membaca resep-resep, tip dan trik masak, liat foto kue-kue yang yummmmy... hingga akhirnya ingin bikin sendiri.

Well, gayung bersambut. Saat ngobrol dengan suamiku, dia menanyakan keinginanku. Langsung aja aku bilang ingin belajar masak. Hehe... suamiku senang sekali. Bahkan saat aku bilang mungkin akan butuh modal untuk membeli perabotan atau mungkin ikut kursus, dia tidak keberatan. Asalkan memang ada hasilnya. Jangan cuma sekadar keinginan sesaat yang lama-lama menghilang tanpa hasil.

Semoga saja, keinginan bisa memasak ini akan terus membara dan menghasilkan makanan yang sehat untuk suami dan anak-anakku. Go Girl!

Monday, August 14, 2006

Berawal dari sini


Bismillah ar Rahmaan ar Rahiim
Dimulakan dengan basmalah, semoga apa yang akan tertulis disini hanya akan membawa kemanfaatan baik bagi diri sendiri terutama dan bagi yang baca.