Sunday, August 27, 2006

Brownis Percobaan


Setelah beli oven dan kawan-kawan... Suamiku sudah mulai gencar melancarkan pertanyaan kapan bikin kue? ayo dong dicobain ovennya...

Akhirnya hari selasa itu biarpun udah sore dengan ditemani suamiku aku belanja bahan2 untuk kue. Aku memilih brownis sebagai kue pertamaku. Secara brownis adalah kue bantat, jadi nggak akan masalah jika kue yang dihasilkan nantinya akan jadi bantat. Beli bahan kue di Borma, jadilah bahan seadanya yang dibeli. Nyari butter ama gula kastor nggak ada. Jadi beli gula pasir biasa dan margarin.

Sampai di rumah ada Arum (istri Devid) yang bantuin. Karena Ayah yang minta Bunda untuk bikin kue jadi Ayah bersedia jaga Rafi. Setelah timbang menimbang, campur bahan2, masukin adonan ke loyang, oke deh masuk ke loyang. Tapi karena udah malam Arum pulang nggak nungguin kuenya matang.

Setelah aroma harum semerbak sampai ke hidung, kubuka oven, tes tusuk, rupanya kue percobaan pertamaku sudah jadi. Oke... kita cicip... hmmm... not bad :) (sayang fotonya di kamera Devid belum diambil). Penampakannya sih nggak terlalu bagus karena aku pake loyang persegi biasa, belum punya loyang untuk brownis. Jadi ya terlihat tipis brownisnya. Tapi enak kok...

Ups... rupanya jagoan kecilku sudah mulai protes kehilangan diriku beberapa saat. Oke my boy, saatnya tidur... Karena capek akupun ikut tidur bersama Rafi padahal sebenernya mau nyobain kue brownis lagi. Apalagi mengingat di luar masih pada melek, tapi ya sudahlah...moga saja besok masih ada.

Keesokan harinya... hehe.. ternyata dugaanku tidak meleset. Piring berisi brownis sudah berpindah ke tempat cuci piring. Itu berarti brownisku sudah ludes. Seneng sih karena kue pertamaku layak dimakan :) tapi nyariin juga....
Kata suamiku, "Habis kue bikinan Bunda enak sih..." yah... alesan... tapi seneng juga sih dibilang gitu... :))

Weekend ini suamiku minta diriku bikin kue lagi. Karena masih penasaran ama brownis kemarin maka aku pengen nyobain brownis lagi. Akhirnya janjian ama Sari dan Anna bikin kue bareng2. Lumayan ada tenaga bantuan.. Sabtu sore Anna datang ama temennya, Dita namanya. Sari datang telat. Sesuai perjanjian yang datang belakangan dapat bagian nyuci.

Akhirnya kita bikin 2 resep. Yang pertama nyobain resep dari milis NCC, yang kedua kita modif disesuaikan dengan sisa bahan yang ada. Hasilnya lebih renyah yang kedua karena telurnya aku tambahin 1 dari resep aslinya. Butternya juga lebih karena sekalian nge-habisin yang ada. Trus aku tambahin baking powder. Karena brownis yang pertama dirasa kemanisan maka gulanya dikurangi.

Jadinya ini resep yang kupakai untuk brownis kedua:
  • 160 gram Dark Cooking Chocholate (DCC)
  • 120 gram butter
  • 3 butir telur
  • 75 gram gula pasir
  • 100 gram tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
  • Chocho chip dan keju untuk toping
Cara membuat:
  1. Tim DCC bersama dengan butter, asal leleh saja jangan sampai mendidih. Sisihkan, tunggu sampai agak dingin
  2. Kocok telur dengan gula sampai gula rata
  3. Masukkan DCC dan butter yang telah dilelehkan
  4. Masukkan sedikit demi sedikit terigu yang telah dicampur dengan baking soda
  5. Tuang adonan ke dalam loyang yang telah dialasi kertas roti atau dioles margarin dan ditaburi terigu pada bagian pinggirnya
  6. Taburi chocho chip dan/atau keju yang diparut
  7. Oven dengan suhu 160 derajat selama kurleb 45 menit

Oya, ada pengalaman menarik waktu bikin brownis ini. Waktu mau ngocok telur untuk kue kedua, listrik padam. Tidak kurang akal, karena ada UPS maka cobain mixernya dicolokin ama UPS. Jadi deh iklan UPS terbaru...
listrik padam, mixer tetap jalan... :P

Otang alias Oven Tangkring


Akhirnya...
Sabtu yang lalu, tercapai juga keinginan punya oven.
Setelah liat2 kue yang cantik dan menggiurkan, jadi pengen punya oven untuk belajar bikin kue. Dan sepertinya suamiku yang lebih nggak sabar untuk segera mencicipi hasil karya istrinya ini :P (sabar ya Yah...)

Dan... sabtu kemarin waktu ada Papa disini, dapet pinjaman mobil dari Sanbe. Langsung aja waktu Papa nawarin pakai mobil, aku langsung melirik suamiku untuk pergi nyari oven. Tadinya mau pergi naik motor, tapi siang itu terasa sangat panas. Kasihan Rafi klo naik motor siang panas gitu. Lagian klo emang jadi mo beli oven bingung juga ntar bawanya gimana..

Tujuan kami adalah Jl.Kalipah Apo. Dulu aku pernah ke tempat ini waktu nyari kado pernikahan kakak kelasku, tapi aku lupa nama tempat dan jalannya. Tapi begitu liat peta bandung dan cari2 daerah sekitar itu jadi ingat. Buat ibu2 rasanya tempat ini bisa jadi alternatif belanja perabotan rumah tangga.

Sampai disana bingung juga mau beli apa karena semua barang menggiurkan... Oke, suamiku sudah memandangku untuk mengingatkan tujuan utama yang akan dibeli adalah oven (Padahal sebenarnya aku pengen beli Kukusan). Lalu aku tanya ke mas2 yang terdekat. Rupanya oven yang aku incar sedang kosong. Tadinya mo nyerah aja, soalnya setauku toko itu yang paling lengkap. Tapi aku ikuti juga saran suamiku untuk coba tanya ke toko lain.

Tanya ke toko sebelah, yang ada oven Bima. Aku nggak mau, karena yang aku incar adalah oven Hock yang ada pengukur panasnya karena aku amatir dalam hal bikin kue ini. Takutnya klo nanti pake oven biasa malah sering gosongnya :( Keluar dari toko itu udah ga tau lagi mau kemana. Suamiku nunjuk toko di seberang, tadinya aku nggak yakin disana ada oven. Tapi begitu nyampe di pintu ada pegawai toko itu yang lagi pegang kardus oven bertuliskan Hock :) mataku langsung berbinar... ternyata itu sudah dibeli orang. Tapi... masih ada stok di belakang. Ibu2 yang beli oven itu juga promosi klo beliau udah pake oven Hock 10 tahun dan masih bagus. Untuk kompor juga Hock yang bagus kata beliau. Hehe.. diriku juga baru tau dari rekomendasi di blog dapur yang aku kunjungi klo oven tangkring ini bagus. Harganya memang bisa 2x lipat oven yang biasa. Akhirnya aku beli oven Hock model no.4 ini yang ada tempat pembakaran arang di bagian atas oven. Harganya 150 ribu. Ada juga yang lebih besar dari ini harganya 200 ribu (tapi masih bisa ditawar).

Tadinya kupikir beli oven aja. Tapi suamiku bilang kenapa nggak sekalian mixernya biar bisa langsung dicoba bikin kue. Wohoho... ternyata ada yang bener2 nggak sabar nyobain kue bikinan Bunda :) Jadinya kami pulang dengan membawa oven, mixer, timbangan dan loyang. Makasih Hun... Bunda akan buatkan kue2 untuk Ayah...

Kemarin.. Kakek Datang..




Oya, hari kamis sampe senin (17-21 agustus) kemarin Papa ama Aldo dan Aldi (kakek dan om-nya Rafi) datang ke Bandung dari Jambi. Seneng deh Rafi dikunjungi kakek dan omnya. Sampe bengong kalo udah liat Omnya main sendiri. FYI, omnya Rafi ini masih kecil2, Aldi (9 tahun) dan Aldo (11 tahun).

Kalau malem omnya maunya bobo' ama Rafi. Jadi sementara Ayah tidur di luar untuk beberapa malam. Aldo dan Aldi maunya bobo' di sebelah Rafi... yang mengkhawatirkan adalah Aldo karena biarpun baru 11 tahun beratnya sama dengan diriku (mungkin lebih..:p) Diriku saja kalau ketimpa kakinya terasa berat. Jadi setelah Aldo dan Aldi tidur segera saja memindahkan Rafi ke posisi aman dijauhkan dari jangkauan omnya. Hehe.. lucu juga mengingat waktu jumat malam, diriku sedang menelpon rumah semarang, dan begitu selesai telp nengok ke kamar Rafiku sudah tidur sendiri diapit oleh om Aldo dan om Aldi yang juga tertidur.

Well... ternyata masalah tidak hanya posisi... biarpun mereka anak2, ato justru karena mereka masih anak2 ya? kalau udah tidur gerakannya bisa kemana-mana. So... alhasil kasur kami tidak muat jika harus dihuni 4 orang. Diriku tidak mungkin tidur di luar dan membiarkan Rafi tidur bersama omnya tanpa pengawasan, Rafi juga tidak mungkin tidur di luar. Jadi mesti memilih Aldo ato Aldi yang bobo di luar. Berhubung Aldo berat banget untuk digendong, jadi pilihan jatuh ke Aldi untuk bobo bersama abangnya.

Beberapa hari mengasuh 3 anak cukup membuat diriku kewalahan. Belum kebayang deh klo tiba saatnya nanti aku sendiri punya 3 anak ato lebih. Sepertinya mesti punya asisten nih... Kemarin juga untuk beberapa hari minta bantuan sama mbak Eti yang rajin. Syukurlah ada beliau, jadi diriku tidak dipusingkan dengan urusan bersih2 rumah. Malahan rumah jadi lebih bersih dari biasanya. Andaikan mbak Eti bisa setiap hari menemani diriku, rasanya emang bener2 bisa jadi pengobat hati dan punggung :)

NUMB3RS

Fiuh... banyak hal yang mau diposting tapi internet down. Dan setelah hampir 2 hari nggak bisa nge-net koneksinya lemoooooot abis bis bis... Untunglah ada DVD NUMB3RS. Keren euy... di Indonesia ada yang sekeren FBI nggak ya? apalagi pakai math untuk solving problemnya... biarpun teori2 yang dipakai nggak terjangkau ama akalku ini, sok ngerti ajalah. yang penting masalah beres.

Tuesday, August 15, 2006

Masak?

Belakangan ini, sekitar semingguan aku sering buka-buka dapur orang. Bukannya ember :) gosip sana sini, tapi buka blog dapur beberapa ibu-ibu. Dan akhirnya... aku gabung dengan milis yang berhubungan dengan masak- memasak. Ada natural cooking club dan dapur bunda. Setelah itu, walking blog terus berlanjut... membaca resep-resep, tip dan trik masak, liat foto kue-kue yang yummmmy... hingga akhirnya ingin bikin sendiri.

Well, gayung bersambut. Saat ngobrol dengan suamiku, dia menanyakan keinginanku. Langsung aja aku bilang ingin belajar masak. Hehe... suamiku senang sekali. Bahkan saat aku bilang mungkin akan butuh modal untuk membeli perabotan atau mungkin ikut kursus, dia tidak keberatan. Asalkan memang ada hasilnya. Jangan cuma sekadar keinginan sesaat yang lama-lama menghilang tanpa hasil.

Semoga saja, keinginan bisa memasak ini akan terus membara dan menghasilkan makanan yang sehat untuk suami dan anak-anakku. Go Girl!

Monday, August 14, 2006

Berawal dari sini


Bismillah ar Rahmaan ar Rahiim
Dimulakan dengan basmalah, semoga apa yang akan tertulis disini hanya akan membawa kemanfaatan baik bagi diri sendiri terutama dan bagi yang baca.